Selasa, 29 November 2016

Permasalahan di Lingkungan Lahan Basah

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DESAIN DI LINGKUNGAN LAHAN BASAH

A.      KONDISI FISIK
Description: D:\my Photo 119.JPGDescription: D:\g.jpgDescription: D:\DSC00760.JPG

Terdapat area resapan air dan aliran air yang menerus. Aliran air bberupa sungai-sungai dan kanal-kanal kecil masuk ke pedalaman untun mengantisifasi pasang surut dan memberi pengairan area pertanian. Adanya resapan air dan aliran air yang menerus merupakan hal yang penting pada lahan rawa.


B.      AKSESIBILITAS
Description: D:\KULIAH\Semester2\VERNAKULAR\ALBUM FOTO\4. sirkulasi dan parkir\DSC_0342.JPGDescription: D:\KULIAH\Semester2\VERNAKULAR\ALBUM FOTO\PEDESTRIAN\P_20160602_162339.jpgDescription: D:\KULIAH\Semester2\VERNAKULAR\ALBUM FOTO\PEDESTRIAN\2016-06-02-1846.jpgDescription: D:\KULIAH\Semester2\VERNAKULAR\ALBUM FOTO\PEDESTRIAN\20160602_135409.jpgDescription: D:\KULIAH\Semester2\VERNAKULAR\ALBUM FOTO\4. sirkulasi dan parkir\DSC_0606.JPG
Aksesibilitas di lingkungan lahan basah daerah rawa di dominasi oleh titian dari kayu ulin dengan lebar jalan kurang lebih 2M, begitu pula untuk daerah tepian sungai yang di dominasi dengan titian dan pengerasan jalan dengan tanah ataupun beton. Untuk daerah lahan gambut bisa digunakan pengerasan dengan tanah, beton ataupun aspal.






C.      MATERIAL
Description: D:\KULIAH\Semester2\VERNAKULAR\ALBUM FOTO\2. kelompok bangunan\20160530_171027.jpgDescription: D:\KULIAH\Semester2\VERNAKULAR\ALBUM FOTO\2. kelompok bangunan\20160530_171745.jpg
Dari foto diatas dapat kita lihat, teliti dan cermati bahwa di daerah lahan basah masih banyak terdapat arsitektur vernakular yang menggunakan material bangunan asli dari daerah tersebut. Kayu merupakan salah satu material unggulan kalimantan, yang mudah di jumpai di sekitar kawasan.
Pada bagian pondasi material yang di gunakan tentunya bahan yang tahan terhadap air, masyarakat setempat biasanya menggunakan kayu ulin sebagai pancangan dari rumah tersebut, ada juga yang menggunakan galam sebagai pondasi dasar bangunan.
Pada bagian lantai dan dinding, kayu yang di gunakan beragam macam nya, bisa ulin, meranti, ataupun kayu lokal lain nya, untuk pemilihan kayu pada bagian lantai dan dinding, di pilih kayu yang tahan terhadap serangan sinar matahari dan air hujan.
Pada bagian atap, sebagian masyarakat sudah banyak yang menggunakan atap seng, sebelumnya masyarakat menggunakan atap sirap yang terbuat dari kayu kelas 1 seperti ulin ataupun atap daun rumbia.

D.      IKLIM
Kota Banjarmasin beriklim sabana tropis di mana angin muson barat bertiup dari Benua Asia melewati Samudera Hindia menimbulkan musim hujan, sedangkan angin dari Benua Australia adalah angin kering yang berakibat adanya musim kemarau.
Curah hujan yang turun rata-rata per tahunnya kurang lebih 2.400 mm dengan fluktuasi tahunan berkisar antara 1.600-3.500 mm, jumlah hari hujan dalam setahun kurang lebih 150 hari dengan suhu udara yang sedikit bervariasi, sekitar 26 °C.

Kota Banjarmasin termasuk wilayah yang beriklim tropis. Angin Muson dari arah Barat yang bertiup akibat tekanan tinggi di daratan Benua Asia melewati Samudera Hindia menyebabkan terjadinya musim hujan, sedangkan tekanan tinggi di Benua Australia yang bertiup dari arah Timur adalah angin kering pada musim kemarau. Hujan lokal turun pada musim penghujan, yaitu pada bulan-bulan November–April. Dalam musim kemarau sering terjadi masa kering yang panjang. Curah hujan tahunan rata-rata sampai 2.628 mm dari hujan per tahun 156 hari. Suhu udara rata-rata sekitar 25 °C - 38 °C dengan sedikit variasi musiman. Fluktuasi suhu harian berkisar antara 74-91%, sedangkan pada musim kemarau kelembabannya rendah, yaitu sekitar 52% yang terjadi pada bulan-bulan Agustus, September dan Oktober.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar