Selasa, 29 November 2016

Tiang

Tiang (Rangka bangunan) Rumah di Lingkungan Lahan basah
Objek Studi : Rumah Adat Bubungan Tinggi Teluk Selong Kalimantan Selatan
Hasil Studi :
Tiang pada rangka bangunan terbagi menjadi 3, yaitu
1.       Tiang Utama
2.       Tiang tongkat
3.       Tiang dinding
Untuk lebih jelasnya, sebagai berikut.
1.       Tiang Utama
Description: C:\Users\acer pc\Documents\install ulang\Lahan Basah\1478415061264.jpg
Tiang utama ini menerus dari pondasi hingga ke kuda-kuda atap. Terbuat dari kayu ulin yang utuh, tanpa sambungan. Dimensi penampang 15/30 dan semakin mengecil ke arah atas. Jarak antar tiang utama biasanya 3.5 – 6 meter.










2.       Tiang Tongkat
Description: C:\Users\acer pc\Documents\install ulang\Lahan Basah\1478416203787.jpg
Tiang tongkat, merupakan tiang yang berfungsi untuk membagi beban di antara tiang utama ke pondasi.  Tiang tongkat terletas diatas pondasi dan dibawah balok lantai. Tiang tongkat juga berfungsi agar balok lantai diatasnya tidak melendut karena bentang yang jauh. Dimensi penampang tiang tongkat, lebih kecil dari tiang utama, berukuran 5/10 Jarak antar tiang tongkat biasanya 1 atau 1.5 meter.






















3.       Tiang Dinding
Tiang dinding merupakan tiang yang diletakkan di atas balok lantai, disekeliling ruangan dan fungsinya sebagai rangka bangunan untuk meletakkan papan dinding.

Bagaimana pengaruh kondisi lingkungan lahan basah terhadap pada tiang (rangka bangunan) dari rumah bubungan tinggi ?
Kondisi tapak pasti akan selalu memengaruhi konstruksi bangunan yang ada ditasnya, dalam  pembahasan ini, kondisi tapak akan memengaruhi tiang (rangka bangunan).
Dalam rumah adat bubungan tinggi, rangka bangunan seluruhnya menggunakan kayu ulin, termasuk tiang sebagai rangka bangunannya.
Kondisi lahan basah yang mempunyai kadar air yang tinggi dan memiliki daya dukung tanah yang rendah. Dua hal ini akan memengaruhi tiang (rangka bangunan) bangunan di atasnya. Berikut pengaruhnya terhadap tiang (Rangka Bangunan) Rumah Adat Bubungan Tinggi :
1.       Tiang terbuat dari bahan kayu ulin, sebab kondisi lahan basah selalu terendam air, sehingga kayu ulin dipakai agar bangunan tidak runtuh akibat pelapukan, Kayu ulin termasuk kayu yang lebih bertahan lama jika direndam di air.
2.       Dimensi tiang berbeda-beda, Dimensi tiang berbeda-beda disesuaikan dengan fungsinya sebagai tiang utama, tiang tongkat, dan tiang dinding. Perbedaan dimensi ini agar beban bangunan tidak terlalu berat dan hemat kayu ulin, sehingga menjadi efisien dan efektif, sehingga sesuai dengan kondisi lingkungan lahan basah.
3.       Jarak antar tiang, Karena kondisi lahan basah memiliki daya dukung tanah yang rendah, sehingga akan berpengaruh pada tiang bangunan di atasnya, Jarak tiang dibuat rapat agar beban bangunan terbagi rata ke seluruh pondasi. Jarak Antar tiang pada bangunan di lingkungan lahan basah biasanya berjarak 1 atau 1.5 meter.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa kondisi lingkungan lahan basah berpengaruh pada Bahan, Dimensi, dan Jarak antar tiang pada bangunan di lingkungan lahan basah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar