Tiang (Rangka bangunan)
Rumah di Lingkungan Lahan basah
Objek Studi : Rumah Adat Bubungan Tinggi Teluk Selong
Kalimantan Selatan
Hasil Studi :
Tiang pada rangka bangunan terbagi menjadi 3, yaitu
1.
Tiang Utama
2.
Tiang tongkat
3.
Tiang dinding
Untuk lebih jelasnya, sebagai berikut.
1.
Tiang Utama
Tiang
utama ini menerus dari pondasi hingga ke kuda-kuda atap. Terbuat dari kayu ulin
yang utuh, tanpa sambungan. Dimensi penampang 15/30 dan semakin mengecil ke
arah atas. Jarak antar tiang utama biasanya 3.5 – 6 meter.
2.
Tiang Tongkat
Tiang tongkat, merupakan tiang
yang berfungsi untuk membagi beban di antara tiang utama ke pondasi. Tiang tongkat terletas diatas pondasi dan
dibawah balok lantai. Tiang tongkat juga berfungsi agar balok lantai diatasnya tidak
melendut karena bentang yang jauh. Dimensi penampang tiang tongkat, lebih kecil
dari tiang utama, berukuran 5/10 Jarak antar tiang tongkat biasanya 1 atau 1.5
meter.
3.
Tiang Dinding
Tiang dinding merupakan tiang
yang diletakkan di atas balok lantai, disekeliling ruangan dan fungsinya
sebagai rangka bangunan untuk meletakkan papan dinding.
Bagaimana pengaruh kondisi lingkungan lahan basah
terhadap pada tiang (rangka bangunan) dari rumah bubungan tinggi ?
Kondisi tapak pasti akan selalu memengaruhi konstruksi
bangunan yang ada ditasnya, dalam
pembahasan ini, kondisi tapak akan memengaruhi tiang (rangka bangunan).
Dalam rumah adat bubungan tinggi, rangka bangunan seluruhnya
menggunakan kayu ulin, termasuk tiang sebagai rangka bangunannya.
Kondisi lahan basah yang mempunyai kadar air yang tinggi dan
memiliki daya dukung tanah yang rendah. Dua hal ini akan memengaruhi tiang
(rangka bangunan) bangunan di atasnya. Berikut pengaruhnya terhadap tiang
(Rangka Bangunan) Rumah Adat Bubungan Tinggi :
1.
Tiang terbuat dari bahan kayu ulin, sebab
kondisi lahan basah selalu terendam air, sehingga kayu ulin dipakai agar
bangunan tidak runtuh akibat pelapukan, Kayu ulin termasuk kayu yang lebih
bertahan lama jika direndam di air.
2.
Dimensi tiang berbeda-beda, Dimensi tiang
berbeda-beda disesuaikan dengan fungsinya sebagai tiang utama, tiang tongkat,
dan tiang dinding. Perbedaan dimensi ini agar beban bangunan tidak terlalu
berat dan hemat kayu ulin, sehingga menjadi efisien dan efektif, sehingga
sesuai dengan kondisi lingkungan lahan basah.
3.
Jarak antar tiang, Karena kondisi lahan basah
memiliki daya dukung tanah yang rendah, sehingga akan berpengaruh pada tiang
bangunan di atasnya, Jarak tiang dibuat rapat agar beban bangunan terbagi rata
ke seluruh pondasi. Jarak Antar tiang pada bangunan di lingkungan lahan basah
biasanya berjarak 1 atau 1.5 meter.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa kondisi lingkungan lahan
basah berpengaruh pada Bahan, Dimensi, dan Jarak antar tiang pada bangunan di
lingkungan lahan basah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar